Fuzzy logic atau logika fuzzy....Oke Masbro arikel yang saya posting ini hanya sekedar catatan untuk pengingat saya saja karena kebetulan Tugas akhir tesis saya menggunakan metode Fuzzy logic,tapi kalau ada yang butuh ingin baca-baca monggo...
Logika
fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam
suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai
ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965), dimana Zadeh
memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang
memiliki batasan yang tidak presisi dan keanggotaan dalam himpunan fuzzy,
dan bukan dalam bentuk logika benar (true) atau salah (false),
tapi dinyatakan dalam derajat (degree). Konsep seperti ini
disebut dengan Fuzziness dan teorinya dinamakan Fuzzy Set Theory.
Fuzziness dapat didefinisikan sebagai logika kabur berkenaan dengan
semantik dari suatu kejadian, fenomena atau pernyataan itu sendiri. Seringkali
ditemui dalam pernyataan yang dibuat oleh seseorang, evaluasi dan suatu
pengambilan keputusan.
Sebagai contoh:
1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.
2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang diberikan.
3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan, saya akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini.
1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.
2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang diberikan.
3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan, saya akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini.
Fuzzy system (sistem kabur) didasari atas konsep himpunan
kabur yang memetakan domain input kedalam domain output.
Perbedaan mendasar himpunan tegas dengan himpunan kabur adalah nilai
keluarannya. Himpunan tegas hanya memiliki dua nilai output yaitu nol
atau satu, sedangkan himpunan kabur memiliki banyak nilai keluaran yang dikenal
dengan nilai derajat keanggotaannya.
Logika fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang
berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Dimana logika klasik (crisp)
menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0
atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak). Logika fuzzy menggantikan
kebenaran Boolean dengan tingkat kebenaran. Logika fuzzy memungkinkan
nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan
dalam bentuk linguistic, konsep tidak pasti seperti “sedikit”,
“lumayan”, dan “sangat”. Logika ini diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari
Universitas California, Barkeley pada tahun 1965. Logika fuzzy telah
digunakan pada bidang-bidang seperti taksonomi, topologi, linguistik, teori
automata, teori pengendalian, psikologi, pattern recognition,
pengobatan, hukum, decision analysis, system theory and information
retrieval. Pendekatan fuzzy memiliki kelebihan pada hasil yang
terkait dengan sifat kognitif manusia, khususnya pada situasi yang melibatkan
pembentukan konsep, pengenalan pola, dan pengambilan keputusan dalam lingkungan
yang tidak pasti atau tidak jelas.
Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy antara
lain:
- Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
- Logika fuzzy sangat fleksibel.
- Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
- Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
- Logika fuzzy
dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar
secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
- Logika fuzzy dapat
bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
- Logika fuzzy didasarkan
pada bahasa alami.
Semoga teori ini bisa bermanfaat...
Referensi : The Fuzzy Systems Handbook Kusumadewi, sri dan
Purnomo, Hari. (2010), Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
0 Post a Comment:
Posting Komentar